Sabtu, 17 Desember 2016

Weekend Trip ke Sumatra: Part 2. Palembang




Cerita sebelunya bisa cek di sini

Weekend trip ke Sumatra: Part 1. Lampung

Minggu, 2 Oktober 2016

09.00

Setelah menempuh 13 jam lamanya dari Bandar Lampung ke Palembang via kereta, akhirnya sampai juga di Stasiun Kertapati, Palembang. Dari Stasiun kita langsung menuju Masjid Agung Palembang untuk bersih-bersih diri. Dari stasiun, kita menggunakan kopsaja untuk menuju masjid agung. Biayanya Rp 5000. Cari bus bertujuan Alang-Alang Lebar (AAL). Bus ini melewati Jembatan Ampera.

Kita turun di Masjid Agung Palembang. Masjid ini terletak persis di depan Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera). Kita bersih-bersih diri kemudian melanjutkan pemberhentian pertama kita, yaitu Mie Celor 26 Ilir H.M Syafei. Dari masjid agung kita tempuh dengan jalan kaki sampai ke suatu pasar dan di sana letak rumah makannya. Kita pesan Mie Celor untuk sarapan. Satu porsi Rp 25.000. Cukup mengenyangkan sarapan dengan Mie Celor ini.

Masjid Agung Palembang 

Mie Celor 

Selanjutnya kita menuju Monpera alias kita balik lagi menuju area masjid agung tadi. Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) mempunyai bangunan unik yang berisi suatu teks perjuangan. Di belakang Monpera ini terdapat Museum Sultan Mahmud Badarrudin II dengan tiket masuk sebesar Rp 5000.

Monumen Perjuangan Rakyat 

Itu bentuk bangunan ikonik nya 

Museum Sultan Mahmud Badarrudin II 

Tempat tidur raja 

Ada di uang berapaan hayo? 

11.00

Setelah selesai, kita lanjutkan menuju Jembatan Ampera. Jembatan ini terletak sangat dekat dengan museum. Hanya beberapa meter ssaja sudah terlihat Sungai Musi. Kita foto session di sini sebelum kemudian memutuskan untuk menyewa kapal menuju ke Pulau Kemaro. Kapal menuju Pulau kemaro disewakan sebesar Rp 200.000/kapal. Banyak sekali yang menawarkan di pinggir Sungai Musi. 

Jembatan Ampera saat siang! 

Look at the red! 

Perjalanan menuju Pulau Kemaro ditempuh selama 30 menit. Selama menempuh perjalanan ini, ada pemandangan kaal-kapal besar dari Pusri sebelum akhirnya kita melihat suatu pulau kecil yang di tengahnya terdapat pagoda. Pulau Kemaro ini mempunyai sejarah unik tentang ceritanya yang mengenai sebuah cinta antara dua insan :)

Di atas kapal ketek 

Pusri 

Pulau Kemaro 


Ini nih pagodanya 

Tidak ada tiket masuk di Pulau Kemaro, alias gratis. Bangunannya cukup ikonik bernuansa china. Bangunan utamanya adalah pagoda yang menjulang tinggi di tengahnya.

15.00

Kita kembali ke Jembatan Ampera dengan rencana akan ke Taman Burung Oppi. Akan tetapi, ternyata kita salah naik angkot. Pemberhentian terakhirnya di suatu terminal yang entah itu di mana, Setelah mengecek di gmaps, ternyata terminal tersebut sangat dekat dengan Masjid Cheng Ho. Hanya jalan kaki saja melewati perumahan elite hingga kita menemui sebuah masjid bernuansa cina. Katanya, masjid ini merupakan sumbangan warga Tionghoa kepada masyarakat muslim di sana sebagai bentuk toleransi antara kedua umat ini. Ya tahu sendiri kan di Palembang banyak warga keturunan Tionghoa.

Masjid Cheng Ho 

Kita menunggu hingga ashar untuk selanjutknya menuju Gelora Sriwijaya. Cukup dengan jalan kaki kita sudah sampai. Akan tetapi, kita tidak tahu pintu masuk stadion ini ada dimana. Sampai salah jalan akhirnya muter lagi. Saat itu sedang ada pertandingan liga kopi antara Sriwijaya FC dengan Bhayangkara FC sehingga area ini lumayan ramai akn supporter. Di sini kita cari makan. Lapar daritadi belum makan.

Di tempat makan kita bertemu seorang ibu-ibu yang tidak bias keluar stadion dikarenakan mobil dia terjebak di antara parker-parkir motor yang tidak karuan. Ternyata ibu ini suaminya adalah polisi dan ibu ini pun juga seorang polwan -_-. Para anggota polisi ini diwajibkan untuk mendukung Bhayangkara FC yang sedang bertanding.


Stadion Gelora Sriwijaya 

Setelah jam 17.00 kami memutuskan pamit dari ibu tadi. Ibu tadi member pesan ke kita “Jalan-jalan lah kau selagi masi muda! Wahai para pemuda!” Hahaha.

Kita menunggu transmusi (semacam translampung atau transjkarta). Rutenya agak membingungkan. Kita ikuti saja kemana dia pergi. Ternyata dia melewati Masjid Agung Palembang. Kita turun di sana untuk selanjutnya mencari took pempek. Yang paling dekat adalah Pempek Vico di mana kita tempuh dengan jalan kaki.

Rencananya kita akan makan di tempat, akan tetapi cukup ramai sampai-sampai kita tidak dapat tempat. Tidak jadi makan di tempat, kita memutuskan untuk membeli oleh-oleh saja. Rp 120.000 untuk paket yang termurah. Berisi 30 pempek kecil kalau tidak salah.

18.00

Kembali menuju Masjid Agung Palembang untuk sholat dan selanjutnya menuju Jembatan Ampera. Jembatan Ampera di malam hari cukup bagus pemabndangannya. Terlebih lagi ketika dia berwarna merah. Ambil foto!


Love this picture! Bagus banget pas malam 

Belum cobain ini T.T semacam warung apung 

Jam sudah menunjukkan 19.30 kita memutuskan untuk memanggil taksi dan menuju bandara. Perjalanan ke bandara lumayan jauh ya. Argo taksi kita sampi Rp 100.000.

Itu tadi sedikt cerita weekend trip saya menuju Lampung dan Palembang. Cukup singkat akan tetapi objek yang kita dapatkan cukup memuaskan. Lampung mempunyai banyak wisata panta yang indah. Dalam waktu dekat provinsi ini saya kira akan ramai dikunjungi wisatawan lokal. Sayang sekali masih banyak scam alias orang-orang yang ngga jelas yang biasanya menipu atau mematok harga di luar standar. Apabila mereka lebih ramah, pasti saya yakin provinsi ini makin banyak diminati wisatawan. Untuk Palembang, kotanya sedang berkembang. Di sana sedang dibangun LRT untuk menyambut Asian Games 2018. Kota ini juga sudah menjadi tuan rumah untuk Sea Games beberapa waktu yang lalu. Saya yakin Palembang bisa menjadi kota yang bagus :)

Sampai saat saya menulis ini, saya masih terpikirkan untuk membeli pempek Palembang lagi haha karena pempek di sana enak rasanya. Beda dengan di sini.

Sampai jumpa di perjalanan selanjutnya!

Rincian biaya

Lampung

Gojek kosan – Pulogadung : Rp 6.000
Bus Pulogadung – Merak : Rp 30.000
Kapal Merak – Bakauheni : Rp 13.000
Soto lampung : Rp 11.000
Bus Bakauheni – Bandar Lampung : Rp 30.000
Translampung : Rp 4.000
Makan siang : Rp 12.000
Angkot Sampoerna – Pantai Mutun : Rp 20.000
Kapal ke Pulau Tangkil : Rp 75.000
Makan : Rp 10.000
Ojek : Rp 15.000
Angkot 5x : Rp 20.000
Bakso Sony : Rp 11.000
Nasi goreng : Rp 12.000
Kereta Lampung – Palembang : Rp 125.000

Total : Rp 394.000

Palembang

Bus : Rp 5.000
Mie Celor : Rp 25.000
Tiket museum : Rp 5.000
Kapal : Rp 100.000
Kelapa : Rp 10.000
Angkot 2x : Rp 8.000
Makan : Rp 12.000
Transmusi : Rp 5.000
Pempek : Rp 120.000
Taksi : Rp 50.000
Pesawat pulang : Rp 370.000
Total : Rp 710.000

Total semuanya : Rp 1.104.000

Previous post:
Weekend trip ke Sumatra: Part 1. Lampung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar